Bertugas di tempat yang baru

Oleh:Sujono said


Selasa tangal 28 Juni 2022, tepatnya pada pukul 18.30 penulis meninggalkan kota Makassar dengan menggunakan pesawat City ling menuju kota Kendari. Setiba di Kendari, penulis bermalam di Pasar panjang tepatnya rumah ipar penulis selama semalam. Penulis tiba jam 20 kurang sedikit, entah tekornya berapa he he he?.
Setiba di bandara Halu uleo kendari, penulis didampingi oleh petugas dari maskapai bertemu dengan adik penulis di terminal kedatangan bandara Halu uleo. Setelah itu, dengan tumpangan mobil penulis diantar ke rumah mertuanya di Pasar panjang.
Sesampai di rumah ipar, penulis mulai membuka notifikasi pesan whats app dan membaca pesan dari group sekolah SLB kusuma bangsa, yang isinya adalah mengundang seluruh guru untuk menghadiri rapat pembagian tugas yang dilaksanakan pada Rabu 29 Juni 2022 bertempat di ruang rapat SLB Kusuma bangsa.
Keesokan harinya, tepatnya pada Rabu 29 Juni 2022, dengan menggunakan aplikasi Maksim motor, dengan senantiasa mengharap ridha Allah, penulis berangkat dari rumah ipar di Pasar panjang menuju SLB kusuma bangsa untuk mengikuti rapat pembagian tugas sebagai agenda untuk diperkenalkan dengan kondisi sekolah, diperkenalkan dengan rekan-rekan guru, dan yang terpenting dari semua itu adalah diberikan penempatan mengajar di kelas berapa dan seterusnya.
Tepat pada pukul 7.30 wita, penulis dengan tumpangan maksim atas perkenan ilahi tiba di SLB kusumabangsa dengan selamat sentosa, lantaran semua berawal dari keinginan luhur hehehehe? kayak baca undang-undang saja ya!. Setiba di sekolah, penulis mulai berkenalan dan bercengkrama dengan rekan-rekan guru beserta staf wabil khusus penjaga hati eh salah penjaga sekolah yang menjadi teman tinggalku di rumah singga SLB kusuma bangsa hingga torehan ini dipublikasikan.
Selang beberapa menit, Kepala sekolah SLB kusumabangsa juga tiba bersama dengan ketua yayasan Kusumabangsa yang taklain adalah suami beliau, dan penulispun bersalaman dengan beliau sembari diberi ucapan selamat bergabung.
Dan akhirnya, rapat pun dimulai dengan perkenalan, dilanjutkan dengan pembahasan dan sosialisasi implementasi kurikulum Merdeka belajar dan berakhir dengan pembagian tugas. Hari itu, penulis memperoleh penugasan menangani siswa kelasV C, Kelas VII D, dan Kelas 8C. Setelah rapat selesai, penulispun mulai menjelajahi rumah singga yang sekarang ini telah menjadi rumah kediaman penulis hingga waktu yang belum ditentukan. Setelah itu, penulis bersantap siang dengan Pak Agus penjaga sekolah yang memang tinggal di rumah singga tersebut.
Ketika penulis menjelajahi rumah singgah, Tetiba ais yang tak lain adalah adik penulis yang juga menjadi saksi sejarah ketika penulis pertama kali mengajar di Makassar menelephon penulis.
Diujung telephon, ia bertanya “bagaimana masih mau kembali ke sini atau langsung tinggal nanti sore? Kalau memang sudah mau tinggal nanti sore, saya bawakan pakaianmu ka ini iparmu juga mau liat itu kondisi SLB Kusumabangsa” ujar Ais dari ujung telephon. “Bawakan saja pale kalau begitu, biarmi langsung tinggal saja” ujar penulis mantap. Akhirnya, pada tanggal 29 sore, penulispun resmi tinggal di rumah singgah atau istilah kerennya Rumah dinas, kalau mau lebih keren lagi rumah jabatan hehehehe?. Sejak hari itu, walau kegiatan sekolah masih kurang lebih 10 hari lagi, penulis sudah mulai menempati rujab bersama penjaga sekolah dan menjalani hari-hari dengan hal baru, suasana baru, dan kebiasaan yang baru pula.
Hal yang paling penulis risaukan waktu pertama kali adalah dimana penulis akan melaksanakan shalat jumat, namun Allah maha kasih. Ketika ketua dewan Pembina yayasan berkunjung mengantarkan logistic yang akan kami olah bersama penjaga sekolah, penulis menuturkan kegundahan penulis kepada beliau. Akhirnya, keesokan harinya, penulispun bersama beliau pertama kali melaksanakan shalat jumat di Masjid Al-adli. Secara kebetulan, kepindahan penulis bertepatan dengan momen hariraya Idul adha, maka penulis juga pertama kali melaksanakan shalat,  idul adha di Masjid al-adli kota kendari yang tak jauh dari tempat mengajar penulis. Sehari pasca shalat idul adha, penulispun memulai tugas di tempat yang baru tepatnya pada tanggal 11 juli 2022. Sejak itu, praktis hal barupun dimulai dulu, menngajar anak dengan hambatan penglihatan (tunanetra), kini mengajar anak dengan hambatan intelektual(tuna grahita) dan hambatan gerak(daksa). Namun, disitulah kesempatan penulis menyelami pengalaman,  baru.

Komentar

  1. Kenapa tidak dibikinkan buku saja ini pak guru, jadi buku gagasan lelaki biasa....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalankaki di pagi hari

Menjemput jodoh di tanah muna

Membangun paradigma nklusi