Sarjana di tengah nestapa

Oleh:Sujono said


“Pada hari ini, jumat tanggal 22 nofember 2013, telah dilaksanakan ujian skripsi bertempat di ruang seminar fakultas hukum Universitas Indonesia timur dihadapan 4(Empat) penguji. Adapun para penguji yang hadir adalah Sukardi S.H, M.H, dekan fakultas Hukum Universitas Indonesia timur, Kedua Doktor Syamsiar arief S.H,M.H, Doktor Muliati S.H,M.H, dan Makka Muharram S.H,M.H. Dan kepada mereka yang namanya terlampir dinyatakan lulus dengan nilai A, dan berhak menyandang gelar S.H tok…tok…tok.” Ujar Sukardi S.H,M.H dekan fakultas Hukum saat membacakan berita acara yudisium dan dilanjutkan oleh pengetukan palu setelah penulis bersama puluhan mahasiswa mempertahankan skripsinya masing-masing di hadapan penguji.
Adapun judul skripsi yang penulis pertahankan kala itu adalah tinjauan yuridis terhadap penyalah gunaan wewenang oleh oknum polisi di kabupaten selayar sebagai syarat yang harus penulis lalui untuk meraih gelar S.H.
Ketika penulis telah menyusun skripsi dan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan ketua prodi, tepatnya pada tanggal 26 agustus 2013, mama penulis berpulang ke haribahan ilahi dengan cara yang tragis oleh seseorang yang tak etis lagi disebutkan jatidirinya, toh saat penulis menulis ini penulis sudah rido dan ikhlas akan ketetapan tuhan serta move on dari luka lama.
Setelah 3bulan masa berkabung, dank ala itu proses hukum terhadap pembunuh mama telah masuk ke proses persidangan di PN Kab Kep selayar dengan agenda pemeriksaan saksi. Tetiba, penulis di SMS oleh kawan penulis bahwa telah dibuka pendaftaran untuk ujian tutup. Setelah berkonsultasi dengan ayah, maka penulis memutuskan jadwal untuk berangkat ke Makassar pada hari selasa tanggal19 nofember 2013 dan mendaftar untuk mengikuti ujian tutup pada tanggal29 nofember, lantaran kuota untuk tanggal 22 nofember 2013 sudah penuh.
Namun, Allah mahakasih ketika penulis sudah berada di kapal veri yang bertolak dari selayar ke pelabuhan bira, tetiba ponsel penulis berdering dan terjadilah percakapan dengan kawan penulis dari seberang assalamualaikum ujarnya di ujung telphon.
Waalaikum salam ujar penulis, dimanamakoini ujar kawan dari seberang dikapal ujar penulis. Ujianmako lusa na ujar kawan dari seberang eh kukira masi seminggu lagi ka full mi kuotanya ujar penulis, tidak ujar kawan dari seberang lagi, oh alhamdulillah kabanyak urusan di selayar ini apalagi pembunuhna mamaku disidang minggu-mingguini. Mendengar informasi tersebut, penulis yang sedang di tengah laut takdapat membendung air mata bahagianya setelah mendengar kabar baik ini.
Setibanya di Makassar, tepatnya pada kamis tanggal 21 nofember 2013, penulis memastikan diri di kampus dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk mempertahankan skripsi pada hari jumat tanggal 22 nofember 2013. Akhirnya, jumat 22 nofember sekira jam9.00, penulis sudah menunggu giliran untuk menjalani prosesi ujian meja. Setelah menunggu kurang lebih 20 menit, penulis dipanggil untuk menghadap ke muka penguji yaitu Bapak Sukardi S.H,M.H sebagai penguji pertama yang juga dekan fakultas Hukum UIT. Dengan perkenan ilahi, semua dimudahkan.
Tapi, setelah itu penulis masih menunggu untuk mempertanggungjawabkan kepada penguji ke2, dan penguji yang hadir di ruang seminar ada 4orang. Beberapa menit kemudian, penulis kembali dipanggil untuk menghadap kepada penguji ke2 yaitu ibu Doktor Muliati S.H,M.H., di hadapan ibu doctor muliati, dengan pendekatan keibuan beliau, penulis juga diberi kemudahan untuk mempertanggungjawabkan skripsi penulis.
Akhirnya, setelah semua mahasiswa mempertanggungjawabkan skripsi masing-masing di hadapan para penguji, maka kamipun diminta kembali untuk berkumpul dan dibacakan berita acara sebagai bagian dari proses djudisium sebagai berikut. Pada hari ini, Jumat tanggal 22 nofember 2013, telah dilaksanakan ujian skripsi bertempat di ruang seminar fakultas hukum Universitas Indonesia timur dihadapan 4(Empat) penguji. Adapun para penguji yang hadir adalah Sukardi S.H, M.H, dekan fakultas,  Hukum Universitas Indonesia timur, Kedua Doktor Syamsiar arief S.H,M.H, Doktor Muliati S.H,M.H, dan Makka Muharram S.H,M.H. Dan kepada mereka yang namanya terlampir dinyatakan lulus dengan nilai A, dan berhak menyandang gelar S.H tok…tok…tok.” Tepuk tangan membahana dan isak tangis bahagia mewarnai suasana sacral di ruang seminar rasa syukur terpancar dari kami setelah 4 tahun melewati masa-masa perjuangan. Entah berapa rupiah uang orang tua kami yang kami habiskan untuk membeli diktat, biaya makan, kost, dan lain-lain. Namun, itu tak sepadan dengan jerih payah,  mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalankaki di pagi hari

Menjemput jodoh di tanah muna

Membangun paradigma nklusi